Berwisata ke Embung Nglanggeran

Pagi itu, jam sudah menunjukkan pukul 9, tetapi yang ditunggu belum juga datang. Saya sudah janjian dengan 3 rekan kerja untuk berwisata hari itu. Walaupun belum pasti ke mana tujuan wisatanya. Beberapa menit kemudian barulah satu per satu mereka datang. Hanya sedikit basa basi, dan kami pun langsung berangkat.

Berangkat tanpa membawa bekal, akhirnya kami mampir dulu untuk membeli perbekalan minum dan makanan ringan di daerah Kotagede. Dari kotagede langsung melaju ke ringroad menuju jalan wonosari. Di perjalanan itulah akhirnya diputuskan ke Embung Nglanggeran.

Embung adalah  cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan. Nglanggeran adalah nama desa tempat embung tersebut berada. Embung Nglanggeran terletak di  Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Seribu.

Jalan Wonosari pagi itu relatif sepi. Tidak terlalu banyak kendaraan yang lalu lalang. Padahal hari itu adalah hari sabtu, cuaca pun sangat cerah. Kendaraan kami pun bisa melaju kencang.

Tak berapa lama, sampailah kami pada belokan ke utara dari jalan wonosari menuju Embung Nglanggeran. Jalan tersebut relatif sempit. Tetapi masih lumayan bagus dan sudah beraspal. Dengan bermodal petunjuk jalan yang disediakan, akhirnya sampailah pada gerbang masuk Embung Nglanggeran. Tertulis masih 900 meter lagi untuk sampai ke lokasi. Dan disinilah masalah dimulai.

Jalanan sangat sempit dan belum beraspal. Banyak sekali bebatuan dan juga berkelak kelok naik turun. Jadi dalam jarak 900 meter tersebut harus hati-hati dalam mengendalikan kendaraan. Waktu itu saya tak henti-hentinya berharap agar segera sampai. Kebetulan saat itu saya yang memegang kemudi. Akhirnya setelah lumayan lama berjibaku mengendalikan setir, sampailah di parkiran Embung Nglanggeran.

Tidak begitu banyak wisatawan yang sedang berkunjung ke sana. Hanya ada beberapa mobil yang terparkir. Di parkiran, motor pun juga tidak terlalu banyak. Setelah melemaskan otot-otot yang tegang, kami pun bergegas naik menuju embung yang posisinya memang ada di atas.

Embung Nglanggeran dari dekat

Embung Nglanggeran dari dekat

Tampak di belakang embung, ada Gunung Api Purba Nglanggeran. Dari kawasan embung nglanggeran dapat melihat lepas pemandangan dari atas.

Embung Nglanggeran dari dekat

Embung Nglanggeran dari dekat

Di sekitar embung juga ada perbukitan yang bisa kita naiki. Dari situ kita bisa melihat embung nglanggeran secara lebih leluasa.

Embung Nglanggeran dari atas

Embung Nglanggeran dari atas

Ada spot yang bisa digunakan untuk melamun.. 😀

Memandang lepas dari atas

Memandang lepas dari atas

Menurut saya, hal yang menarik di Embung Nglanggeran ini adalah pemandangannya. Dari atas kita bisa melihat jauh ke cakrawala. Seakan tanpa batas. Apalagi masih didominasi warna hijau hutan dan juga perkampungan penduduk sehingga tidak membosankan.

Karena kami sampai sana sudah menjelang siang, cuaca lumayan panas. Tetapi tak usah khawatir banyak tempat yang bisa dipakai untuk berteduh dan mengobrol santai.

Setelah lumayan lama menikmati pemandangan sembari mengobrol santai, kami pun melanjutkan perjalanan. Jalan pulang ternyata berbeda dengan jalan masuk. Jalan pulang relatif lebih pendek dan lebih bagus walaupun memang belum beraspal.

Saya pun berkata pada rekan-rekan saya, saya tidak akan ke embung nglanggeran lagi sampai jalan keluar masuk diperbaiki/diaspal  atau dengan 2 syarat:

  • tidak menggunakan kendaraan saya,
  • bukan saya yang mengemudi

😀

One thought on “Berwisata ke Embung Nglanggeran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.