Category Archives: dari hati ke hati

Bisnis Kebencian

Seiring dengan populernya berbagai macam kanal social media, semakin mudah juga untuk seseorang mempostingkan sesuatu. Dengan kemudahan-kemudahan tersebut lantas membuat segelintir orang memanfaatkannya menjadi sebuah bisnis. Yaitu bisnis kebencian.

Bisnis ini memanfaatkan media seperti facebook fans page, website, twitter, dan berbagai macam media lain dengan cara membuat potensi konflik atau perbedaan pendapat yang akan selalu dijaga agar terus menerus tidak bisa akur.

Bisnis ini selalu menggunakan bahasa yang provokatif, mencari-cari kesalahan, memutar-balikkan fakta, menyebarkan hoax, dan (sering kali) membawa-bawa dalil agama. Dan kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian besar begitu reaktif akhirnya bisa membuat posting tersebut menjadi viral. Menyebar tanpa bisa dibendung. Menghasilkan trafik ribuan, klik ribuan, di-share ribuan, dan menghasilkan ribuan komentar pula, baik yang pro maupun kontra. Dan berakhir dengan bertambahnya pundi-pundi kekayaan para pelaku bisnis ini.

Cara-cara tersebut selalu diulang, dan bisa dikatakan selalu berhasil. Kalau diprotes, akhirnya menyebarkan klarifikasi. Tetapi klarifikasi atas sebuah posting kebencian tidak akan pernah seviral posting kebencian itu sendiri. Dan besok-besok akan diulang kembali.

Sampai kapan hal ini akan terus terjadi? Sampai kapan bisnis kebencian ini akan tetap laku?

Selamat Idul Fitri 1436 H

Jalanan di kota Yogyakarta sudah mulai ramai oleh pemudik. Antrian kendaraan yang biasanya hanya terjadi saat malam minggu, kini terjadi beberapa hari terakhir ini walaupun bukan weekend. Ya, karena memang lebaran, idul fitri 1436 H, sudah menjelang.

Arti lebaran bagi sebagian orang mungkin saja juga berarti pulang. Pulang menuju kampung halaman. Bagi saya yang memang asli Srandakan, Bantul, Yogyakarta, mudiknya pun hanya ke Srandakan dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan dari kota Yogyakarta.

Di sisi lain, lebaran juga bisa berarti pertemuan. Bertemu dengan keluarga, yang mungkin memang hanya setahun sekali itu bertemu. Walaupun saat ini begitu populer social media, video call, dan lain sebagainya, tetapi teknologi sampai saat ini belum mampu untuk menggantikan rasanya bersalaman, berpelukan, dan belum dapat menggantikan getaran rasa haru saat meminta maaf dan restu.

Dan melalui posting ini saya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1436 H, Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Alloh SWT menerima ibadah kita, dan mengampuni dosa-dosa kita. Dan semoga kita masih dipertemukan dengan ramadan dan lebaran di tahun depan. Amiin.

Berpuasa Social Media

Saya sedang mencoba untuk mengurangi interaksi dalam social media. Dari sekitar akhir tahun lalu, saya hanya mempunyai dua account social media, yaitu facebook dan twitter. Dan saya mencoba untuk membatasi aktivitas di dalam kedua social media tersebut.

Account-account saya yang lain sudah saya non aktifkan bahkan saya hapus. Termasuk instagram, linked in, dan path.

Untuk Facebook, saya tidak begitu kesulitan untuk mengurangi aktivitas di dalamnya. Saya sangat jarang membuka facebook. Mungkin dalam seminggu hanya sekali. Itu pun hanya cek notifikasi saja. Facebook mulai terasa membosankan dengan banyaknya posting-posting yang menurut saya tidak pantas disharing. Seperti informasi hoax, sampai pesan kebencian terhadap suatu hal.

Sedangkan untuk twitter, saya agak kesulitan untuk mengurangi aktitivas di dalamnya. Twitter menjadi sumber utama saya dalam mendapatkan informasi. Bahkan di dalam Twitter saya juga membuat berbagai macam list untuk mengkategorisasikan informasi-informasi tersebut. Sehingga saya agak kesulitan dalam mengurangi ‘kecanduan twitter’. Akhirnya aplikasi twitter client saya uninstall baik di laptop maupun handphone. Setidaknya dengan menghapus aplikasi twitter client tersebut mempersulit saya membuka twitter.

Mengurangi aktivitas di social media saya pilih karena saya merasa ketergantungan. Seakan-akan ada yang kurang kalau tidak berinteraksi di dalamnya. Sehingga dengan usaha saya berpuasa social media semoga saja bisa mengurangi ketergantungan tersebut.

Tetapi saya tidak sepenuhnya menghindari social media. Hanya saja tidak serutin dulu. Jadi kalau mau follow maupun mention twitter juga boleh. Atau bisa juga posting di wall facebook saya. Tetapi mohon maaf kalau responsenya lebih lama. 🙂

Pengalaman Terbang dengan Batik Air

Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan tugas ke Jakarta untuk bertemu, bahasa kerennya meeting :D, dengan calon vendor untuk sebuah project. Saya pergi ke Jakarta menggunakan moda transportasi udara. Dan ternyata saya dibelikan tiket PP kelas ekonomi maskapai Batik Air.

Batik Air

Batik Air

Ini adalah kali pertama saya terbang dengan Batik Air. Dari informasi yang selama ini saya ketahui, Batik Air adalah layanan full service dari Lion Air Group. Jadi pada awalnya saya berpikir maskapai ini layanannya seperti Garuda Indonesia. Dan berikut pengalaman saya.

Kekurangan

  1. Tidak bisa web checkin. Link web checkin di website Batik Air tidak bisa diklik.
  2. Counter checkin di bandara kurang ‘terlihat’. Baik waktu di Adisucipto (Jogja) maupun Cengkareng (Jakarta), saya sempat salah antrian karena petunjuk yang tidak jelas.
  3. Tidak ada pilihan lain surat kabar untuk dibaca di pesawat selain surat kabar terbitan Lion Group, saya lupa namanya :))
  4. Tidak disediakan headset untuk mendengarkan media dari In-flight Entertainment. Penumpang harus menggunakan headset/earphone milik sendiri atau membeli seharga Rp. 25.000

Kelebihan

  1. Tempat duduk yang relatif nyaman dan lega.
  2. Pelayanan dari pramugari yang relatif ramah.
  3. Pilihan musik maupun film di dalam In-flight Entertainment lebih beragam dibandingkan milik Garuda Indonesia

Itulah pengalaman saya terbang menggunakan Batik Air. Sudah pernahkah terbang menggunakan Batik Air? Gimana cerita pengalamannya?

 

Selamat Idul Fitri 1435 H

Ada keheningan sesaat setelah adzan magrib kali ini, yang segera disusul dengan takbir saut menyaut. Semuanya bahagia. Semuanya ikut merasakan kemenangan.

Sepertinya baru kemarin saya baru posting selamat berpuasa. Dan waktu berjalan cepat, saat ini sudah malam takbiran. Ada keharuan mendalam saat mengumandangkan takbir. Ada rasa yang berbeda. Ah saya tidak bisa menuliskannya.

Semoga Allah menerima ibadah kita semua selama bulan ramadan kemarin. Semoga kesalahan-kesalahan kita diampuni oleh Allah SWT.

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar..

Selamat Idul Fitri 1435 H

Mohon Maaf Lahir dan Batin

 

Rencana Wacana

Tak ada gunanya menceritakan rencana, kalau akhirnya lebih sering jadi wacana. Begitulah kata seseorang. Memang kalau diingat-ingat sudah terlalu banyak rencana yang berakhir wacana. Lebih sering karena hanya semangat pada awalnya.

Rencana yang sudah tersusun pun hilang begitu saja. Teringat kemudian di suatu ketika.  Atau bisa jadi sudah muncul semangat tapi tidak ada ‘partner’ yang seirama.

Mungkin memang sudah saatnya merubah diri sendiri. Karena dalam kasus ini cermin lebih dibutuhkan daripada teropong. Lebih baik memperbaiki diri daripada omong kosong.

Dan coba lihat beberapa saat lagi. Akankah posting seperti ini hadir lagi?