Akhirnya kembali mengudara

Setelah awal januari kemarin terjadi masalah teknis mengenai domain kandangbuaya.com, akhirnya sekarang masalah tersebut sudah berhasil diselesaikan.

Kandangbuaya.com dan semua sub domainnya pun kembali mengudara kembali! Semoga segera muncul posting-posting baru baik di domain ini maupun sub domain lainnya. 😀

 

Kandangbuaya, 2015

Dan tahun ini pun akan segera berakhir. Tak terasa, kandangbuaya.com yang berawal dari tahun 2008 sampai sekarang masih bertahan.

Tetapi, untuk tahun depan nasib kandangbuaya masih belum jelas, apakah masih bisa berlanjut atau harus berhenti, karena masih ada masalah teknis yang sampai sekarang belum ketemu solusinya.

Semoga saja bisa terus berlanjut. 🙂

Bisnis Kebencian

Seiring dengan populernya berbagai macam kanal social media, semakin mudah juga untuk seseorang mempostingkan sesuatu. Dengan kemudahan-kemudahan tersebut lantas membuat segelintir orang memanfaatkannya menjadi sebuah bisnis. Yaitu bisnis kebencian.

Bisnis ini memanfaatkan media seperti facebook fans page, website, twitter, dan berbagai macam media lain dengan cara membuat potensi konflik atau perbedaan pendapat yang akan selalu dijaga agar terus menerus tidak bisa akur.

Bisnis ini selalu menggunakan bahasa yang provokatif, mencari-cari kesalahan, memutar-balikkan fakta, menyebarkan hoax, dan (sering kali) membawa-bawa dalil agama. Dan kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian besar begitu reaktif akhirnya bisa membuat posting tersebut menjadi viral. Menyebar tanpa bisa dibendung. Menghasilkan trafik ribuan, klik ribuan, di-share ribuan, dan menghasilkan ribuan komentar pula, baik yang pro maupun kontra. Dan berakhir dengan bertambahnya pundi-pundi kekayaan para pelaku bisnis ini.

Cara-cara tersebut selalu diulang, dan bisa dikatakan selalu berhasil. Kalau diprotes, akhirnya menyebarkan klarifikasi. Tetapi klarifikasi atas sebuah posting kebencian tidak akan pernah seviral posting kebencian itu sendiri. Dan besok-besok akan diulang kembali.

Sampai kapan hal ini akan terus terjadi? Sampai kapan bisnis kebencian ini akan tetap laku?

Upgrade RAM dan Harddisk Laptop

Tak terasa laptop yang sehari-hari saya gunakan sudah sekitar 5 tahun menemani. Dari awal cerita saya memutuskan membeli laptop ini, sampai berbagai cerita lain baik suka maupun duka. #halah.

Secara umum, tidak ada masalah dan masih bisa digunakan dengan baik-baik saja sampai sekarang ini. Namun tuntutan perkembangan OS dan kebutuhan software membuat laptop terasa berjalan lebih lambat.

Komponen Hardware laptop saya yang bisa diupgrade hanyalah RAM dan Harddisk. Jadilah saya mengupgrade dua komponen tersebut. Untuk RAM, saya sebenarnya sudah mengupgrade sekitar 1 tahun yang lalu. Sedangkan untuk harddisk saya baru mengupgrade beberapa hari yang lalu.

RAM yang saya pilih adalah Corsair 8GB Dual Channel kit, sedangkan untuk Harddisk saya memilih Corsair SSD Force LS 240GB.

RAM Laptop Setelah diupgrade

RAM Laptop Setelah diupgrade

Dalam proses upgrade harddisk, saya terpaksa merelakan DVD romnya untuk dicopot karena saya ingin mempertahankan harddisk yang lama. Harddisk yang lama saya pasang di slot DVD Room. Saya menggunakan HDD adapter yang saya beli di AliExpress. Murah, hanya sekitar Rp. 60.000, tapi sampai ke rumah sekitar 3 bulan. 😀

Harddisk setelah ditambah

Harddisk setelah ditambah

Setelah proses upgrade, saya pun menginstall dari awal OS X Yosemite. Dan sejauh ini berjalan dengan normal dan terasa peningkatan kinerja yang sangat signifikan.

Tetapi kemungkinan dalam jangka dekat ini sudah harus berpikir untuk ganti batterai. Walaupun masih bisa bertahan sekitar 2-3 jam untuk penggunaan biasa, saat ini tinggal sekitar 60-an % dari kapasitas awalnya.

Status Baterai

Status Baterai

Setidaknya pikiran saya harus ganti laptop dalam jangka dekat ini pun sirna. Dengan melihat peningkatan performanya, saya berharap laptop yang sekarang saya gunakan ini masih bisa bertahan sekitar 3 tahun lagi. 😀

Selamat Idul Fitri 1436 H

Jalanan di kota Yogyakarta sudah mulai ramai oleh pemudik. Antrian kendaraan yang biasanya hanya terjadi saat malam minggu, kini terjadi beberapa hari terakhir ini walaupun bukan weekend. Ya, karena memang lebaran, idul fitri 1436 H, sudah menjelang.

Arti lebaran bagi sebagian orang mungkin saja juga berarti pulang. Pulang menuju kampung halaman. Bagi saya yang memang asli Srandakan, Bantul, Yogyakarta, mudiknya pun hanya ke Srandakan dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan dari kota Yogyakarta.

Di sisi lain, lebaran juga bisa berarti pertemuan. Bertemu dengan keluarga, yang mungkin memang hanya setahun sekali itu bertemu. Walaupun saat ini begitu populer social media, video call, dan lain sebagainya, tetapi teknologi sampai saat ini belum mampu untuk menggantikan rasanya bersalaman, berpelukan, dan belum dapat menggantikan getaran rasa haru saat meminta maaf dan restu.

Dan melalui posting ini saya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1436 H, Mohon maaf lahir dan batin. Semoga Alloh SWT menerima ibadah kita, dan mengampuni dosa-dosa kita. Dan semoga kita masih dipertemukan dengan ramadan dan lebaran di tahun depan. Amiin.

Berpuasa Social Media

Saya sedang mencoba untuk mengurangi interaksi dalam social media. Dari sekitar akhir tahun lalu, saya hanya mempunyai dua account social media, yaitu facebook dan twitter. Dan saya mencoba untuk membatasi aktivitas di dalam kedua social media tersebut.

Account-account saya yang lain sudah saya non aktifkan bahkan saya hapus. Termasuk instagram, linked in, dan path.

Untuk Facebook, saya tidak begitu kesulitan untuk mengurangi aktivitas di dalamnya. Saya sangat jarang membuka facebook. Mungkin dalam seminggu hanya sekali. Itu pun hanya cek notifikasi saja. Facebook mulai terasa membosankan dengan banyaknya posting-posting yang menurut saya tidak pantas disharing. Seperti informasi hoax, sampai pesan kebencian terhadap suatu hal.

Sedangkan untuk twitter, saya agak kesulitan untuk mengurangi aktitivas di dalamnya. Twitter menjadi sumber utama saya dalam mendapatkan informasi. Bahkan di dalam Twitter saya juga membuat berbagai macam list untuk mengkategorisasikan informasi-informasi tersebut. Sehingga saya agak kesulitan dalam mengurangi ‘kecanduan twitter’. Akhirnya aplikasi twitter client saya uninstall baik di laptop maupun handphone. Setidaknya dengan menghapus aplikasi twitter client tersebut mempersulit saya membuka twitter.

Mengurangi aktivitas di social media saya pilih karena saya merasa ketergantungan. Seakan-akan ada yang kurang kalau tidak berinteraksi di dalamnya. Sehingga dengan usaha saya berpuasa social media semoga saja bisa mengurangi ketergantungan tersebut.

Tetapi saya tidak sepenuhnya menghindari social media. Hanya saja tidak serutin dulu. Jadi kalau mau follow maupun mention twitter juga boleh. Atau bisa juga posting di wall facebook saya. Tetapi mohon maaf kalau responsenya lebih lama. 🙂

Berwisata ke Embung Nglanggeran

Pagi itu, jam sudah menunjukkan pukul 9, tetapi yang ditunggu belum juga datang. Saya sudah janjian dengan 3 rekan kerja untuk berwisata hari itu. Walaupun belum pasti ke mana tujuan wisatanya. Beberapa menit kemudian barulah satu per satu mereka datang. Hanya sedikit basa basi, dan kami pun langsung berangkat.

Berangkat tanpa membawa bekal, akhirnya kami mampir dulu untuk membeli perbekalan minum dan makanan ringan di daerah Kotagede. Dari kotagede langsung melaju ke ringroad menuju jalan wonosari. Di perjalanan itulah akhirnya diputuskan ke Embung Nglanggeran.

Continue reading

Mengatasi ‘No Battery Available’ pada Macbook Pro

Beberapa hari yang lalu, seperti biasa saya membuka laptop saya, macbook pro, yang sedang dalam posisi sleep. Karena baterai habis, saya pun mengambil charger. Charger berfungsi normal dengan lampu menyala oranye. Tetapi saat saya akan memasang konverter mini display port ke VGA tiba-tiba laptop mati sendiri. Pet!

Saya coba nyalakan kembali, dan masih bisa booting. Suara fan terdengar lumayan keras, seperti sedang ada proses yang memakan banyak resource. Padahal status di activity monitor tidak ada aplikasi yang menggunakan banyak resource.

No Battery Available

Lampu charger tidak menyala, tombol status baterai di samping kalau dipencet pun tidak menyala. Dan status baterai menjadi no battery available. Saya coba restart pun tetap sama. Lha piye to ikih?

Berbekal googling, saya nemu petunjuk  Intel-based Macs: Resetting the System Management Controller (SMC). Saya ikuti langkah-langkah yang ada di situ. Mematikan laptop dulu, charger tetap dipasang. Kemudian pencet Shift-Control-Option keyboard sebelah kiri, dan tombol Power secara bersama-sama, lepas bersama-sama. Dan nyalakan ulang.

Dan semua kembali normal!! Laptop saya pun kembali sehat seperti sedia kala.. 🙂