Pemilu kali ini, dikenalkan metode baru, bukan coblos seperti yang sudah dilakukan dalam periode-periode pemilu sebenarnya, tapi KPU memperkenalkannya dengan istilah contreng. Saya merasa aneh ketika mendengar istilah contreng. Saya lebih bisa menerima istilah centang.
Dan akhirnya saya menemukan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) online dari Pusat Bahasa Depdiknas, dari sana saya mendapatkan infromasi bahwa Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikenal dengan sebutan KBBI terbit pertama 28 Oktober 1988 saat Pembukaan Kongres V Bahasa Indonesia. Sejak itu kamus tersebut telah menjadi sumber rujukan yang dipercaya baik di kalangan pengguna di dalam maupun di luar negeri. Setiap ada permasalahan tentang kata, KBBI selalu dianggap sebagai jalan keluar penyelesaiannya. Selain muatan isi, KBBI memang disusun tidak sekadar sebagai sumber rujukan, tetapi menjadi sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peradaban Indonesia.
dan saya pun mencoba mencari kata contreng, tapi apa yang terjadi?