Category Archives: dari hati ke hati

Sedikit Catatan Tentang Hari Ini

Siang sudah berganti menjadi malam kali ini. Matahari sudah terbenam beberapa jam yang lalu, tapi hawa malam ini masih terasa cukup gerah. Tapi malam ini langit begitu cerah, bintang-bintang terlihat jelas di kejauhan.

Baru saja saya sampai rumah, dari beberapa rutinitas di akhir minggu. Agenda hari ini sudah terlaksana semua. Saatnya membuat teh hangat dan kembali membuka laptop untuk sekadar mencari hiburan.

Continue reading

2022 – 2

Hari ini sudah pertengahan bulan Desember 2022, tak terasa tahun 2022 segera berakhir.

Dan di blog ini selama tahun 2022 hanya ada 2 posting saja. Sering kali mempertimbangkan apakah blog ini pensiun saja, tapi sepertinya kok sayang sama domain kandangbuaya-nya 😀

Ya sudah, kita lihat nanti di tahun depan bagaimana. 🙂

2022

Tahun baru saja berganti. Tahun 2021 baru saja berlalu, dan 2022 sudah memasuki beberapa hari.

Seperti baru saja kemarin bulan maret 2020, sekarang sudah memasuki bulan januari tahun 2022. Tahun 2021 menyisakan banyak kabar gembira, pun juga sebaliknya.

Continue reading

Kerja dari Rumah

Awal tahun ini, dunia dikejutkan dengan munculnya satu penyakit jenis baru yang kemudian dikenal dengan COVID-19. COVID-19 membuat berbagai penyesuaian kehidupan sosial harus dilakukan, termasuk dalam bekerja.

Kantor tempat saya bekerja menerapkan kerja dari rumah sejak pertengahan Maret, setelah diumumkan ada kasus di Indonesia. Kantor sebenarnya masih buka, tapi kedatangan ke kantor menjadi tidak diwajibkan, dan malah disarankan untuk bekerja dari rumah.

Dan sejak pertengahan Maret tersebut, praktis saya tidak berangkat ke kantor, semua pekerjaan dilakukan dari rumah. Karena pekerjaan saya dan tim memang sangat memungkinkan untuk dikerjakan secara jarak jauh, jadi tidak terlalu membutuhkan banyak penyesuaian.

Continue reading

Sebuah Cerita di 2018

Tahun 2018,

Diawali dengan ganti laptop, dimana saya berencana akan membuat review, tapi sampai sekarang masih sebatas wacana. 😀

Beberapa impian dan target sudah tercapai di tahun 2018 ini, sebagian masih dalam proses, dan sebagian lain masih belum dimulai. Ada cicilan yang sudah lunas, beberapa cicilan lain yang masih berjalan. 😀

Sebenarnya ada banyak cerita, tapi kok malas bingung bagaimana menceritakannya.

Ya sudah, begitu saja. Semoga tahun depan menjadi tahun yang lebih baik. Amin.

2017 (2)

Tahun 2017, sebentar lagi akan berakhir. Dan di tahun ini pula, blog ini semakin sedikit post-nya. 😀

Ada banyak cerita yang sudah terjadi di tahun ini. Banyak suka dan duka. Banyak pelajaran baru. Banyak ilmu dan pengalaman baru. Banyak teman baru. Ada tambahan lingkungan baru.

Di tahun 2017 ini, beberapa impian saya yang pada awalnya tidak terbayang bisa terwujud, akhirnya bisa tercapai. Alhamdulillah, sungguh tidak disangka-sangka.

Semoga di tahun 2018 yang akan datang, kembali bisa menggapai impian-impian dan cita-cita lainnya.

Amin.

Rindu Social Media yang Dulu

Gegap gempita berita politik dan juga hal-hal terkait agama, menjadi posting mayoritas di berbagai social media beberapa tahun terakhir ini. Tak ketinggalan berita-berita hoax yang terkait dengan kedual hal tersebut pun menjamur dan tidak terbendung. Begitu reaktif para netizen mengomentari maupun sharing berita maupun tulisan yang terkait dengan politik dan agama.

Tanpa disadari pun, kedua hal tersebut pula yang menjadi pemicu perdebatan tak berujung. Dan menjadi lahan bisnis kebencian. Akhirnya, menurut saya, membuat ‘suasana’ social media menjadi tidak nyaman lagi. Sudah banyak teman yang saya hide atau mute, karena postingan-postingan mereka menurut saya terlalu provokatif, dan membuat perasaan saya yang membacanya menjadi tidak nyaman.

Memang setiap postingan menjadi tanggung jawab masing-masing dan merupakan hak kebebasan berpendapat. Tapi kok menurut saya sekarang sudah kebablasan.

Saya sampai saat ini masih berpendapat, agama dan politik adalah hal yang pribadi, dan sebaiknya didiskusikan di group-group terbatas dimana memang anggota-anggota group tersebut sudah siap berdiskusi, dan bukan di wilayah umum, seperti status, tweet, dan lain sebagainya.

Saya merindukan social media yang dulu, ketika postingan terbanyak adalah pamer foto-foto liburan, pernikahan, maupun kelahiran bayi, bahkan jualan barang-barang. Atau saat dimana postingan lebih banyak mengenai kegalauan. Memang saat ini masih ada juga yang posting mengenai hal tersebut, namun sepertinya kalah pamor dengan yang posting politik dan agama.

Sepertinya saya harus memperpanjang puasa social media dan masih harus menahan kerinduan tentang kenyamanan social media yang dulu pernah ada.