Baru saja tanggal 11 September kemarin, Apple mengenalkan iPhone 5s. Saya tertarik dengan salah satu fitur yang diunggulkan yaitu Touch ID. Touch ID adalah pemindai sidik jari (fingerprint) pintar. Walaupun sebenarnya pada beberapa laptop, fingerprint ini sudah umum ada, namun untuk smartphone baru kali ini saya tahu implementasinya.
Dengan Touch ID, kita bisa membuka kunci iPhone hanya dengan menyentuhkan jari kita saja. Secara otomatis sistem akan memindai, dan jika cocok akan membuka. Jauh lebih sederhana daripada harus mengetikkan kode rahasia maupun menggunakan security pattern yang umum digunakan di handset android. Dan sistem Touch ID ini relatif aman karena sidik jari ini setau saya unik, setiap orang mempunyai sidik jari yang berbeda.
Touch ID ini juga semakin memperkuat keamanan data pada iPhone. Sistem Operasi iOS setau saya juga relatif aman. Didukung dengan fitur iCloud yang memungkinkan penguncian iPhone jarak jauh, dan juga penghapusan data dari jarak jauh.
Mungkin saja setelah ini produsen smartphone Android akan berlomba-lomba untuk menciptakan tandingan dari Touch ID. Sebagai konsumen, ada kalanya kita diuntungkan dengan adanya persaingan teknologi seperti ini. Konsumen akan mendapatkan teknologi terbaru dengan berbagai macam harga. 😀
Tetapi dengan berita tentang spionase masyarakat umum oleh NSA, boleh saja kita berpikiran lain. Penggemar teori konspirasi akan dengan mudah menyimpulkan bahwa fitur Touch ID dan segera disusul dengan saingan-saingannya adalah upaya kelompok tertentu untuk mengumpulkan sidik jari orang seluruh dunia secara cepat dan sukarela.
Jadi, mau menggunakan fitur ini atau tidak itu terserah anda. 🙂