Kerja dari Rumah

Awal tahun ini, dunia dikejutkan dengan munculnya satu penyakit jenis baru yang kemudian dikenal dengan COVID-19. COVID-19 membuat berbagai penyesuaian kehidupan sosial harus dilakukan, termasuk dalam bekerja.

Kantor tempat saya bekerja menerapkan kerja dari rumah sejak pertengahan Maret, setelah diumumkan ada kasus di Indonesia. Kantor sebenarnya masih buka, tapi kedatangan ke kantor menjadi tidak diwajibkan, dan malah disarankan untuk bekerja dari rumah.

Dan sejak pertengahan Maret tersebut, praktis saya tidak berangkat ke kantor, semua pekerjaan dilakukan dari rumah. Karena pekerjaan saya dan tim memang sangat memungkinkan untuk dikerjakan secara jarak jauh, jadi tidak terlalu membutuhkan banyak penyesuaian.

Koordinasi pekerjaan dilakukan melalui Slack dan Trello. Untuk video call menggunakan Zoom dan Google Meet. Untuk source code, menggunakan Bitbucket repository. Sejauh ini urusan pekerjaan berjalan dengan lancar dan relatif tidak ada kendala.

Di rumah, saya menata tempat khusus untuk berkerja, memanfaatkan yang ada di rumah. Meja statusnya masih meja darurat karena memang bukan meja kerja betulan, yang penting sudah bisa digunakan untuk bekerja.

Working space

Laptop saya pun sempat bermasalah, di layar muncul garis-garis block hitam dan juga garis-garis warna warni. Saya pikir ini awalnya termasuk kasus flexgate yang memang umum diketahui untuk tipe laptop saya.

Tapi setelah saya cari-cari info lebih lanjut, kasus ini disebabkan karena panas yang tidak bisa terbuang sempurna. Sehingga saya harus membeli cooling pad dan juga kipas angin kecil untuk mendinginkan laptop. Saat ini kondisi laptop sudah lumayan terkendali.

Perbedaan yang terasa setelah kerja dari rumah, ongkos transportasi dari dan ke kantor menjadi 0 rupiah. 😀

Tiga bulan sudah hampir berlalu sejak saya mulai bekerja dari rumah, dan sejauh ini semua berjalan relatif lancar. Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti.

Sampai saat ini belum tahu sampai kapan saya akan terus bekerja dari rumah, yang jelas sampai keadaan memungkinkan, entah kapan.

3 thoughts on “Kerja dari Rumah

  1. Zam

    yang kerja di tech cukup beruntung bisa kerja dari rumah.. aku juga sih, awalnya ngga mempersiapkan sudut kerja proper, akhirnya jadi mempersiapkan sudut khusus juga.. walau sebenernya lebih seneng datang ke kantor..

    Reply
  2. Yazid

    Tempetku tetep masuk, cuma gantian.. dibagi 2 team. Jadi 3 hari WFO, 2 hari WFH, 2 hari OFF. Tp tetep aja pas off ada aja panggilan video conference.. ambyaar

    Btw, keren working space nya. Gak jadi beli yg vi*w son*c LCD nya? Hehe

    Reply
  3. Syarip Hidayat

    Alhamdulillah masih bisa WFH ya Dept yang kerja di Tech,, server juga kebetulan sudah cloud semua…. 🙂

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.