Kerja Remote

Kerja Remote bisa diartikan bekerja tetapi tidak di kantor. Pilihan tempat kerja bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, bisa di rumah, di working space, cafe dan lain sebagainya.

Dengan kondisi pandemi seperti saat ini, semakin banyak orang yang kerja remote, atau saat ini lebih dikenal dengan kerja dari rumah (work from home).

Bagi yang bekerja di bidang IT, perubahan dari kerja di kantor menjadi kerja remote umumnya tidak menjadi masalah yang besar karena hampir semua pekerjaan bisa dilakukan secara remote. Untuk bidang pekerjaan lain kemungkinan perlu penyesuaian yang lumayan untuk bisa mendukung kerja remote.

Kerja remote juga membutuhkan koneksi internet yang stabil sehingga selalu siap digunakan. Ini menjadi PR yang cukup mengganggu karena provider internet di Indonesia sering kali bermasalah.

Waktu jaman awal-awal mengenal laptop jaman dulu, saya bermimpi bisa bekerja dari mana saja dengan berbekal laptop dan koneksi internet (waktu itu umumnya masih 3G).

Waktu itu, saya pernah membayangkan bekerja menggunakan laptop di pinggir sawah kampung halaman saya. Dan sebenarnya saya pernah mencobanya, membawa laptop dan mengerjakan pekerjaan di pinggir sawah. Tapi ternyata tidak seindah yang dibayangkan.

Sinar matahari begitu terang sehingga cenderung menyilaukan, sehingga layar laptop tidak begitu nyaman dilihat. Pun angin juga bertiup sangat kencang. Belum lagi pandangan aneh dari orang-orang yang memang sedang bekerja di sawah.

Dalam beberapa kesempatan saya juga sudah mencoba di cafe-cafe maupun working space, tapi menurut saya tetap kurang nyaman karena cenderung ramai. Saya lebih senang dan nyaman dengan suasana yang lebih sepi. Sejauh ini kerja remote paling nyaman bagi saya tetap di rumah.

Buku Remote Office Not Required ini bisa menjadi “panduan” untuk transisi dari kerja di kantor menjadi kerja remote. Buku ini membahas hal-hal yang biasa menjadi halangan atau pertanyaan bagaimanakah kerja remote itu. Direkomendasikan untuk dibaca.

Karena kondisi pandemi saat ini belum tahu sampai kapan akan berakhir, memaksa untuk tetap kerja remote entah sampai kapan, semoga saja tidak lama lagi.

One thought on “Kerja Remote

  1. Zam

    setelah pindah ke Berlin, saya malah lebih seneng kerja di kantor. menurut pengalaman kerja secara remote yang cukup lama, menurut saya kerja di kantor adalah yang paling asyik, tentu jika lingkubgan mendukung.

    waktu commuting bisa dianggap sebagai waktu transisi dari mode bekera dan mode rumah, sementara jika di rumah, agak sulit membagi batasan ini.

    pandemi kembali mengubah segalanya. kantor yang awalnya mewajibkan kehadiran karyawan (makanya ada program relokasi) karena urusan pajak dan administrasi, akhirnya juga menyesuaikan. ternyata bekerja secara remote juga sama produktifnya. kembali lagi ke masalah kultur perusahaan juga.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.