Author Archives: deptz

Sharing Internet ‘Tri’ Membuat Koneksi Terputus (Time Out)

Hari ini seperti biasa saya menggunakan modem dengan kartu Tri untuk mengakses internet. Saya memang kadang kala membagi koneksi internet dari modem untuk digunakan di perangkat lain, misalnya tablet ataupun handphone.

Tapi hari ini begitu saya menyalakan fitur Internet Sharing di System Preference, maka saat itu juga koneksi menjadi timeout dan tidak bisa digunakan sama sekali. Saya harus menonaktifkan fitur internet sharing, melakukan diskonek koneksi, kemudian reconnect kembali.

Screenshot saat Internet sharing belum dinyalakan. Klik gambar untuk memperbesar.

Koneksi Internet Tri Ketika Internet Sharing Off

Koneksi Internet Tri Ketika Internet Sharing Off

Screenshot saat Internet sharing dinyalakan.

Koneksi Internet Tri Ketika Internet Sharing On

Koneksi Internet Tri Ketika Internet Sharing On

Bisa dilihat, koneksi langsung timeout dan tidak bisa digunakan. Saya masih bertanya-tanya apakah ini memang kebijakan baru dari Tri Indonesia atau error khusus yang terjadi pada saya. Dan kalau misalnya benar kebijakan baru dari Tri, saya bertanya-tanya bagamana Tri mendeteksi kalau koneksi internet di-sharingkan?

Saya berinisiatif mention akun twitter @triindonesia, namun tidak mendapat jawaban. Saya masih mencoba menghubungi via email. Kalau ada jawaban nanti saya update di sini.

UPDATE: Sepertinya ini permasalahan di OS yang saya gunakan yaitu OS X 10.9 Maverick. Ada yang pernah mengalami masalah yang sama di OS X Mountain Lion, seperti yang ditulis di sini

UPDATE 2: Berdasarkan petunjuk dari linggar, maka bisa dilakukan dengan mengubah default gatewaynya. Berarti memang ini masalah di OS X, bukan pada koneksi Tri.

 

 

Update OS X: Maverick

Beberapa hari yang lalu, saya mencoba untuk meng-update OS dari laptop saya. Mumpung OS-nya juga gratis. Awalnya OS dari laptop saya adalah OS X Mountain Lion, kemudian saya update menjadi OS X Maverick. Proses update melalui App Store, memakan waktu sekitar 12 jam untuk download installer 5,5GB dengan berbagai koneksi, tergantung koneksi yang tersedia, baik speedy maupun Tri.

Download OS X Maverick

Download OS X Maverick

Setelah proses download selesai, maka dimulailah proses installasi.

Install OS X Maverick

Install OS X Maverick

Proses installasi memakan waktu sekitar 1,5 jam. Setelah proses installasi selesai, tidak ada data maupun software yang hilang, Hanya saja untuk  PHP membutuhkan setting ulang. Selebihnya semua sudah berjalan seperti biasa.

Kapan-kapan akan saya postingkan review mengenai OS X Maverick ini. #awal wacana.. 😀

Membuat Open Source Software ?

Konsep open source software yang saling berbagi dan berkolaborasi dalam membuat sebuah software sangat mendukung konsep salah satu amal jariah dalam agama Islam, yaitu ilmu yang bermanfaat. Dari sebuah sebuah software opensource, kita dapat belajar banyak dari software-software opensource. Dan konsep berbagi kembali tentang apa yang dipelajari seakan menjadi ruh dari opensource. Kontribusi kembali itu penting.

Saya bukan ahli agama yang bisa mengeluarkan fatwa, tapi dari konsep opensource ini menurut saya sudah bisa menjadi dasar, bahwa saling belajar, saling berbagi akan memberikan manfaat yang banyak. Semakin banyak yang berbagi, semakin banyak pula ilmu yang bisa dimanfaatkan semua orang, tanpa terkecuali.

Namun harus saya akui, sampai sekarang kontribusi kembali saya sangatlah minimal. Saya kembali teringat mengenai opensource ini setelah membaca posting “ OPEN SOURCE MADE ME THE MAN I AM“.  Berikut beberapa quote yang saya ambil dari posting tersebut:

“You do not release OSS just for fame (and money). Maybe at the beginning that was the intention but once you get involved you understand that you are doing much more.”

“the more I develop open source the more I appreciate other open source software and get addicted to it. I understand what it means to code for security and, most notably, the importance of user (and my) privacy.”

I can safely say that Open Source made me a better man and encourage you to release your code under an open source license, because if it worked for me it will very likely work for you too.”

Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari opensource software, melebihi dari apa yang dipikirkan. Posting tersebut membuat pertanyaan sendiri ke dalam diri saya, kapankah saya akan mulai membuat sebuah opensource software? 😀

Cara Mengeluarkan CD / DVD yang Tertelan di Macbook

Macbook mempunyai CD/DVD room yang unik. Tidak seperti kebanyakan laptop yang harus memencet tombol untuk mengeluarkan tempat CD/DVD, pengoperasian di macbook tinggal memasukkan CD/DVD ke semacam lubang yang tersedia. Seperti memasukkan kartu ATM ke mesin ATM. Memang memudahkan dan lebih praktis, namun ketika CD/DVD tertahan (stuck) di dalam, maka perlu usaha yang lebih untuk mengeluarkannya.

DVD Room Macbook Pro

DVD Room Macbook Pro

Jika dari finder maupun dengan memencet tombol eject tidak bisa, maka cara lain untuk mengeluarkan CD/DVD yang tertelan di macbook pun bermacam-macam. Dan perlu dicoba satu persatu sampai mana yang cocok dan akhirnya CD/DVD tersebut dapat ‘dimuntahkan’.

Cara yang pertama adalah menggunakan Disk Utility. Disk utility adalah software bawaan dari Mac OS X yang tersedia di Application/Utilities. Atau cari saja di spotlight search.

Eject Disk via Disk Utility

Eject Disk via Disk Utility

Cara yang kedua menggunakan iTunes. Klik pada Control -> Eject Disk. Kalau beruntung, maka CD/DVD akan keluar.

Eject disk via iTunes

Eject disk via iTunes

Cara yang ketiga menggunakan commandline Terminal. Terminal juga software bawaan dari Mac OS X. Masukkan perintah-perintah berikut ini, dicoba satu per satu.

  • drutil tray eject
  • diskutil eject /Volumes/PATH TO CD DVD
  • hdiutil detach -force /Volumes/PATH TO CD DVD

Untuk mengetahui path to CD atau DVD, ketikkan “df” di terminal dan press enter.

Path to Volumes

Path to Volumes

Cara yang keempat digunakaan saat booting. Pada saat booting, press tombol option, hingga muncul pilihan booting ke Mac OS X atau recovery. Pada saat muncul pilihan ini, segera pencet tombol eject.

CD yang tertelan di Macbook

CD yang tertelan di Macbook

Dan pada kejadian yang saya alami, cara yang keempatlah yang berhasil ‘memuntahkan’ CD tersebut. Ada yang juga pernah mengalami CD stuck di macbook? Cara manakah yang akhirnya berhasil?

Belajar Menyetir Mobil

Belajar menyetir mobil memang gampang-gampang susah. Dan tentunya semuanya butuh proses yang memang tidak sebentar. Saya mulai belajar menyetir sekitar pertengahan tahun 2012. Guru yang melatih menyetir adalah @lupekz  , @mwoel dan Pakdhe saya.

Dari proses demi proses yang saya jalani dalam belajar menyetir, saya dapat menyimpulkan tahapan yang optimal bagi saya pribadi dalam belajar menyetir.

1. Latihan Gas, Kopling, Rem.

Proses yang pertama adalah latihan menggunakan kombinasi gas, kopling dan rem. Saya latihan menggunakan mobil dengan transmisi manual. Latihan terdiri dari memasukkan gigi, mulai mengegas, dan belajar mengerem. Tempat latihan yang cocok untuk latihan ini adalah lapangan yang luas dan datar. Saya berlatih paling banyak di Stadion Pacar, Imogiri, Bantul.

2. Latihan Belok, Mundur

Setelah bisa menggunakan kombinasi gas, kopling, dan rem, kemudian mulai latihan membelok dan mundur. Tempat latihan yang cocok untuk latihan ini sama seperti latihan 1, yaitu lapangan yang luas dan datar.

3. Latihan di medan jalan

Setelah dirasa mempunyai kemampuan untuk belok dan mundur, maka mulai untuk latihan di medan jalan. Walaupun ‘jalan buatan’. Yang penting ada track yang harus dilalui dan ada batas-batas yang membentuk jalanan. Tempat yang cocok untuk latihan ini di daerah jogja adalah Stadion Maguwoharjo, Sleman. Di sana ada lapangan yang lumayan lapang dan ada ban-ban bekas yang bisa dibentuk semacam track.

4. Latihan di jalan raya

Proses demi proses belajar telah dilalui, dan kemudian ke ‘dunia nyata’ yaitu di jalan raya. Tentunya dimulai dengan jalan yang tidak terlalu ramai. Selain di jalan raya yang mendatar, juga harus berlatih di jalan raya yang ada bagian naik dan turun. Saya dulu berlatih di daerah Imogiri.

Setelah dirasa cukup di jalan raya yang sepi, maka harus segera memulai berlatih di jalan raya yang lumayan ramai. Perlahan-lahan sampai akhirnya dirasa kemampuannya memadai, baru saya berani menyetir sendiri.

Pada proses terakhir ini saya sempat ‘dipaksa’ oleh @lupekz untuk mencoba nyetir di daerah Janti saat jam pulang kerja. Sempat deg-degan. Tapi akhirnya bisa juga. Memang benar kata lupek. Masalah mental harus dilatih juga. 😀

Punya pengalaman lain dalam proses belajar menyetir mobil?

Menyepi di Pantai Pandansari

Pantai menjadi tempat yang cocok untuk menenangkan diri, pantai bisa menjadi obat penawar kesepian. Hanya mendengarkan debur ombak dan mempertahankan diri dari serbuan angin laut. Pantai bisa membawa ke lamunan panjang, tentang masa lalu, kini dan rencana di masa depan.

Pantai Pandansari

Pantai Pandansari

Di hari minggu kemarin, saya berkunjung ke pantai pandansari, sebuah pantai di kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di pantai pandasari ini juga ada sebuah mercusuar tetapi saya tidak sempat naik karena hari sudah terlalu malam. Sayangnya pantai pandansari ini agak kotor. Sampah-sampah berserakan di sebagian daerah pantainya.

Mercusuar Pantai Pandansari

Mercusuar Pantai Pandansari

Pantai ini bisa dibilang minim aktifitas. Hanya ada satu orang yang memancing, selebihnya hanya ada beberapa pasangan muda dan keluarga yang menikmati pantai ini.

Memancing di Pantai Pandansari

Memancing di Pantai Pandansari

Dengan suasana yang relatif sepi, memandang lepas ke arah laut dan tepat di saat matahari berproses tenggelam memang memberikan kesan mendalam yang tersendiri. 🙂

Sunset Pantai Pandansari

Sunset Pantai Pandansari

Jadi, kapan ke kita ke pantai lagi? 🙂

 

Mencoba Bahasa Pemrograman C#

Dalam dua project craftechno yang baru saja selesai dikerjakan, saya mencoba menggunakan  bahasa pemrograman C# yang dikembangkan oleh Microsoft dalam .Net framework. Ini adalah pengalaman pertama saya menggunakan bahasa C#. Namun ternyata tidak terlalu susah untuk beralih karena secara umum mirip dengan Java dan PHP.

Saya menggunakan SharpDevelop sebagai IDE. Secara umum, SharpDevelop ini mirip dengan Microsoft Visual Studio. SharpDevelop merupakan project opensource, dan gratis digunakan. File installernya pun hanya sekitar 15MB saja. Tampilan SharpDevelop memudahkan bagi pemula. Mudah dipahami dan digunakan.

Dalam project tersebut, hal yang menurut saya menantang adalah pembacaan serial port dan juga printing. Namun ternyata tidak sesulit bayangan saya karena di dalam C# sudah disediakan berbagai fungsi bawaan yang tinggal menggunakannya saja. Hal lain yang membuat saya bingung adalah penggunaan datagridview. Antisipasi perilaku user di dalam datagridview yang sangat bermacam-macam bisa menyita waktu. 😀

Selebihnya saya bisa merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam menggunakan C#. Penataan user interface tinggal geser dan klik-klik di SharpDevelop. Proses export ke format excel pun mudah saja dilakukan. Jadi bahasa pemrograman C# bisa menjadi alternatif yang optimal  untuk membuat aplikasi desktop di sistem operasi Windows.

Ingin order software desktop di sistem operasi Windows? Bisa langsung ke halaman kontak. hehehe 😀

Touch ID tidak aman ?

Teknologi Touch ID yang diunggulkan Apple di iPhone 5s ternyata berpotensi tidak aman. Beberapa hacker sudah mengklaim berhasil membobol fitur keamanan berbasis fingerprint (sidik jari) tersebut. Tentunya ini menjadi sebuah pukulan telak bagi Apple, walaupun sampai saat ini saya belum membaca adanya tanggapan resmi dari Apple.

Apple Touch ID

Apple Touch ID

Fingerprint sudah sejak lama dicap relatif kurang aman. Walaupun memang setiap orang mempunyai sidik jari yang unik, tapi secara sadar maupun tidak, kita meninggalkan jejak sidik jari dimana-mana. Sidik jari kemungkinannya sangat besar untuk tertinggal di setiap benda yang kita pegang. Bisa gagang pintu, gelas, handphone, meja dan berbagai benda di sekitar kita. Dengan kemampuan khusus, sidik jari ini bisa diduplikasi sehingga memungkinkan orang lain ‘mempunyai’ sidik jari kita.

Fitur Touch ID disebutkan tidak bisa ‘ditipu’ dengan sidik jari yang tidak hidup. Jadi harus menggunakan jari pada manusia yang masih hidup. Namun ternyata hal tersebut dibuktikan salah oleh para hacker itu. Menurut analisa para hacker tersebut, Apple hanya menggunakan resolusi lebih tinggi dibandingkan pemindai sidik jari yang ada di pasaran saat ini. Selebihnya konsepnya sama saja. Hacker tersebut menggunakan jari sebagai media ‘hidup’ yang ‘ditempeli’ fingeprint kloning.

Di sisi lain, untuk melakukan kloning tersebut membutuhkan ‘usaha’ yang tidak gampang. Hacker harus mendapatkan salinan sidik jari dalam resolusi yang tinggi, printer yang bagus, dan berbagai macam alat yang mungkin saja susah didapatkan di pasaran umum. Selain itu menurut artikel lain yang saya baca, proses unlock dengan fingerprint ini hanya bisa dilakukan kalau jangka waktu unlock dan lock tidak terlalu lama. Kalau terlalu lama, iPhone akan meminta password keycode. Di dalam iPhone juga ada opsi untuk menghapus semua data apabila telah 10 kali gagal melakukan pemindaian sidik jari.

Yang jelas, dengan penambahan keamanan sidik jari akan mempersulit orang untuk mengakses data kita secara fisik seperti yang pernah saya tuliskan. Masih lebih baik dibandingkan tidak ada proteksi sama sekali, dan lebih baik dibandingkan proteksi hanya dengan password saja. Fingerprint ini sebagai tambahan keamanan.

Memang keamanan masih saja harus berbanding terbalik dengan kenyamanan. Fitur Touch ID yang diimpikan bisa menyatukan kenyamanan dalam keamanan ternyata mungkin belum mampu mewujudkan sepenuhnya. Masih harus menanti, atau anda mau menyumbangkan inovasi teknologi? 😀