Category Archives: dari hati ke hati

Bajakan?

Kemarin malam saya tiba-tiba kepikiran, bagaimanakah pendapat teman-teman saya tentang pembajakan? Khususnya masalah software. Saya pun bertanya kepada mereka.

Apabila misalnya karya seseorang yang menggunakan software bajakan itu karyanya dibajak, maka apa orang tersebut berhak marah?

Jawabannya pun beragam. Misalnya saja ada yang secara tegas mengatakan. “Tidak boleh marah. Karena ya ngaca dooong.. Apalagi kalau misalnya nilai karyanya melebihi harga softwarenya. Bisa dibilang kebangetan banget..”. Tapi ada juga yang berpendapat. 50:50. Karena alasan klasik, belum mampu beli, tapi ‘terpaksa’ memakai software tersebut. Walaupun sebenarnya ada software-software gratis pengganti. Namun dia merasa malas belajar. Ada yang secara jujur mengatakan, bahwa orang tersebut boleh marah tapi cuma bentar, karena harusnya sadar…

Untuk software yang sering banget saya lihat dibajak adalah COREL DRAW, dan PHOTOSHOP. Padahal harganya juga tidak mahal-mahal amat dibandingkan dengan nilai karya mereka. Untuk Corel Draw sekitar 2 jutaan, dan untuk photoshop 6 jutaan.

Bagaimanakah pendapat anda? Mari sharingkan disini…

Kejam!!

Flash diatas bisa interaktif. Silahkan di’pegang’ bagian tubuhnya. terserah.. lemparkan kesana kemari. atau cuma mau ditahan.hehe.. Flash ini hanya untuk kepentingan hiburan semata. Saya hanya menemukan flash ini di source yang saya sebutkan dibawah. Flash ini untuk membuat contoh penerapan Inverse Kinematik dalam Flash. Tapi bisa berubah fungsinya kalau anda sedang benci dengan seorang wanita.hehehe…

Source : http://pekkasandborg.com/portfolio/?id=2

Fokus!

Fokus! Fokus! Fokus!

Fokus! Fokus! Fokus!

Dia terduduk di sudut ruangan. Entah apa yang sedang dia lakukan. Tangannya menari diatas keyboard, mengetikkan sesuatu. Sepertinya sudah banyak kata yang dia ketik. Tapi wajahnya seperti memancarkan kegelisahan. Terkadang dia memandang lepas ke luar, bahkan kadang sejenak melamun. Apa gerangan yang sedang dia kerjakan?

Dan ketika layar LCD itu mulai penuh dengan berbagai window yang terbuka, dia pergi meninggalkan tempat dia duduk. Ternyata dia pergi beli minuman. Sejenak dia menikmati minuman itu, sambil melamun. Seperti ada beban berat yang sedang dia tanggung. Tapi entahlah…

Kemudian dia kembali ke sudut ruangan. Kembali mengetikkan kata-kata demi kata. Dan sampai sekarang belum diketahui, dia mengetikkan apa. Apa dia sedang mengerjakan sesuatu?

Ketika ku bertanya kenapa, dia menjawab… “… Kenapa susah sekali fokus? Pikiran serasa tidak mau diajak kompromi…”

Ada yang bisa membantu dia?

Contreng itu Tidak Baku!!

contreng ala KPU

contreng ala KPU

Pemilu kali ini, dikenalkan metode baru, bukan coblos seperti yang sudah dilakukan dalam periode-periode pemilu sebenarnya, tapi KPU memperkenalkannya dengan istilah contreng. Saya merasa aneh ketika mendengar istilah contreng. Saya lebih bisa menerima istilah centang.

Dan akhirnya saya menemukan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) online dari Pusat Bahasa Depdiknas, dari sana saya mendapatkan infromasi bahwa Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikenal dengan sebutan KBBI terbit pertama 28 Oktober 1988 saat Pembukaan Kongres V Bahasa Indonesia. Sejak itu kamus tersebut telah menjadi sumber rujukan yang dipercaya baik di kalangan pengguna di dalam maupun di luar negeri. Setiap ada permasalahan tentang kata, KBBI selalu dianggap sebagai jalan keluar penyelesaiannya. Selain muatan isi, KBBI memang disusun tidak sekadar sebagai sumber rujukan, tetapi menjadi sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peradaban Indonesia.

dan saya pun mencoba mencari kata contreng, tapi apa yang terjadi?

Continue reading