Berkunjung ke Pantai Drini

Pantai Drini adalah salah satu pantai yang ada di kawasan kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai Drini terletak sekitar 60 KM arah tenggara dari kota Yogyakarta. Setelah kurang lebih 1,5 tahun, pada hari senin kemarin saya berkunjung kembali ke sana bareng dengan Sigit.

Pantai Drini

Pantai Drini

Perubahan begitu terasa dengan terus diperbaikinya sarana dan prasarana di Pantai Drini. Kemungkinan juga karena semakin populernya wisata pantai di kabupaten Gunung Kidul sehingga semua pantai mulai berbenah diri.

Pulau Drini

Pulau Drini

Di Pantai Drini saya menyempatkan makan siang, sambil menikmati semilir angin yang berhembus kencang. Tampak dalam foto di bawah ini Sigit sedang bersiap melahap makanan. 😀

Makan Siang di Pantai Drini

Makan Siang di Pantai Drini

 

Di sebelah barat Pantai Drini, ada perahu-perahu nelayan yang sedang bersandar. Tampak Pulau Drini di kejauhan.

Perahu Nelayan Pantai Drini

Perahu Nelayan Pantai Drini

 

Pantai Drini bagian barat

Pantai Drini bagian barat

Dan setelah makan siang dan bersantai kami pun pulang. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan. 🙂

 

PS: Maaf fotonya blur, karena hanya diambil menggunakan kamera handphone Nokia E61i.

 

 

Digg RSS Reader

Setelah Google secara resmi mengumumkan akan menutup layanan google reader, saya pun mau tak mau mencari alternatif pengganti RSS Reader. RSS telah menjadi bagian dari keseharian saya untuk mendapatkan berbagai informasi maupun update dari blog/website yang saya sukai. Dan dengan ditutupnya google reader, saya harus menggunakan layanan lain untuk mengantikannya.

Setelah mencoba beberapa alternatif, saya memutuskan untuk menggunakan digg reader sebagai pengganti dari google reader.

Digg Reader

Digg Reader

Pertimbangan saya menggunakan digg reader adalah:

1. Simpel
Antar muka yang simpel, tidak ribet dan sederhana membuat saya langsung menyukai aplikasi ini. Tampilannya hampir mirip dengan mobileRSS, aplikasi client google reader yang saya pakai sebelumnya, sehingga saya tidak kesulitan dalam ‘bermigrasi’ ke aplikasi digg reader ini.

2. Ada aplikasi Digg Reader untuk iOS
Saya terbiasa membaca RSS dengan ipad, sehingga aplikasi iOS menjadi salah satu hal yang wajib ada. Walaupun ada aplikasi digg versi web, saya jarang menggunakannya.

3. Gratis
Hmm.. alasan ini juga semakin memantabkan saya menggunakan aplikasi digg reader ini. 😀

Dan kurang lebih sudah satu bulan ini saya menggunakan digg reader dan lumayan puas. Apa aplikasi RSS Reader favoritmu?

Lebaran

Lebaran atau Idul Fitri menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Kesempatan merayakan hari raya bersama dengan keluarga dan saudara. Menumpuk rindu selama satu tahun, dan melepaskannya di kesempatan lebaran.

Lebaran membawa rejeki bagi orang-orang di desa. Setiap orang yang mudik bisa dipastikan akan membawa uang dan membelanjakannya di kampung halaman. Prosesi mudik pun bisa menjadi malapetaka, sudah ratusan orang meninggal dalam kurun waktu kurang lebih dua minggu karena kecelakaan. Namun dari tahun ke tahun jumlah kecelakaaan ini tidak membuat surut semangat untuk kembali ke desa.

Lebaran membawa maaf, dimana setiap orang menjadi ringan untuk meminta dan memberi maaf. Terlepas maaf itu tulus atau tidak. Kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman sebaya dulu, reuni. Kesempatan untuk mengenang masa-masa dulu. Kesempatan untuk mengenalkan tambahan orang di dalam keluarga, bisa istri/suami atau bayi-bayi yang baru saja lahir.

Lebaran menjadi kesempatan untuk naik jenjang sebuah hubungan, bisa lamaran bisa pernikahan. Mumpung keluarga semuanya berkumpul. Lebaran menjadi hal yang dinantikan, di saat anak-anak kecil menanti pemberian ‘uang saku’.

Karena sampai kapanpun, sepertinya lebaran akan selalu dinanti. Sampai nanti….

 

Tukar Uang Dolar ke Rupiah

Ini adalah pengalaman pertama saya dalam hal tukar-menukar uang kertas asing. Jadi ceritanya saya mendapatkan beberapa dolar dari kakak saya waktu saya nikah tahun 2011 lalu. Uang cuma ditaruh di kotak dan kemudian lupa sampai beberapa waktu yang lalu, saya diingatkan oleh kakak saya kalau uang kertas dolar tersebut jamuran. Sayangnya saya lupa tidak menfoto uang dolar tersebut. Lumayan parah jamurannya. Dan saya sempat khawatir uang dolar tersebut ditolak waktu ditukar di bank.

Singkat cerita, saya ke Bank Mandiri cabang Katamso, dan benar dugaan saya, uang kertas tersebut ditolak! Sempat agak panik, karena bagi saya lumayan besar juga nominalnya, apalagi pas nilai tukar dolar lumayan tinggi.

Akhirnya ke Bank BCA Katamso, telernya mengatakan cabang tersebut tidak menerima penukaran uang asing. Disarankan ke Bank BCA cabang sudirman, atau malah ke bank sebelah (maksudnya BII). Saya langsung ke BII, kata satpam alatnya rusak. Saya tidak paham alat apa yang rusak.

Keesokan harinya saya ke Bank BCA Sudirman Jogja, dan langsung menuju teler nomer 24 sesuai arahan satpam. Pertamanya mbak-mbak telernya juga ragu menerima atau tidak. Mbak-mbak tersebut memanggil mas-mas, sepertinya bagian valuta asing, untuk meminta pertimbangan. Beberapa kali uang dolar tersebut dimasukkan ke alat yang bentuknya kayak printer. Dan akhirnya mas-mas tersebut memutuskan menerima. Hore!

Kemudian saya menerima kertas kecil bertuliskan nilai tukar 1 dolar ke rupiah pada hari itu, yaitu Rp 10.125, dan nominal akhir penukaran dolar saya.. Alhamdulillah, lumayan. 🙂

Pelajaran yang bisa dipetik adalah jangan simpan uang dalam tempat yang lembab nanti bisa jamuran, lebih baik ditabung di bank saja. 😀

Permohonan Pasang Baru Online Listrik PLN

Awal bulan juni kemarin, saya mendapatkan mandat dari Ibu untuk memisahkan listrik dari ikut rumah Pakdhe, menjadi pasang listrik sendiri. Dan ketika membuka website PLN, saya menemukan form untuk pengajuan pasang baru online. Saya melakukan googling, ternyata ada beberapa orang yang sudah memanfaatkan fasilitas tersebut.

Jadilah saya pun mencoba mendaftar lewat form permohonan pasang baru listrik PLN tersebut. Tertanggal 4 Juni 2013 saya mendaftar, dan tanggal 12 Juni 2013 saya membayar biaya pemasangan listrik melalui ATM BCA. Hari berikutnya konfirmasi ke 123, pembayaran sudah diterima dan diminta untuk menunggu selama 10 hari kerja.

Tapi setelah 10 hari kerja, tidak juga ada konfirmasi apalagi pemasangan listrik. Di web pengecekan status pemasangan, hanya tercatat sampai proses pembayaran dan belum ada status lanjutan.Saya pun tercatat 3 kali telepon ke 123, dan 2 kali mention ke akun twitter PLN. Dan jawabannya hanya sudah dibuatkan laporan ke unit terkait. Tanpa pernah tau bagaimana kelanjutan penanganannya.

Setelah menunggu hampir satu bulan, 9 Juli 2013 kemarin saya ‘berkunjung’ ke Kantor PLN di daerah gedongkuning Jogjakarta. Dan dijawab sama mbak CS-nya diminta untuk menunggu (lagi), karena katanya status di sistem sudah ada surat perintah kerja.

Dan benar, sore harinya ada telepon dari orang PLN yang menanyakan posisi rumah. Akhirnya pada tanggal 10 dan 11 Juli 2013 dilakukan proses pemasangan. Dan sekarang sudah selesai.

Begitulah cerita saya.. adakah yang sudah pernah mencoba pasang baru listrik dan mengalami hal yang sama atau bahkan berbeda?

Pagi

Pagi ini cahaya mulai menyinari celah-celah jendela. Seakan menyapa diriku, apa kabarmu. Masihkah semangat itu akan tetap membara? Atau menyisakan keinginan tanpa hasrat?

Di sini, semua pernah dimulai. Dan akankah sekarang akan berakhir? Pagi ini kembali pertanyaan-pertanyaan yang tiada pernah bisa dijawab dengan pasti.

Langkah demi langkah memang harus tetap ada. Diam tidak bisa menjadi penengah. Diam hanya akan menunggu musnah.
Jalan memang tidak tentu lurus mulus. Lubang menganga menanti mangsa, tiada hati-hati aku akan tenggelam di dalamnya.

Jadi… mari bergerak..

Susah untuk Ngeblog

Entah sudah berapa kalinya saya mencoba untuk konsisten menulis, tapi sepertinya semangat hanya pada awalnya saja. Perlahan tapi pasti semakin meredup.

Ide untuk tulisan pun seakan tidak ada. Bingung. Musnah. Lalu apa yang harus saya tuliskan?

Update tulisan pun kalah dengan update core dan plugin wordpress yang saya gunakan.

 

Konsisten Ngeblog

Dulu awal-awal saya mulai mencoba ngeblog, bisa memposting lebih dari satu post dalam sehari. Tapi semakin lama menjadi semakin susah untuk menemukan bahan untuk ditulis.

Apalagi dengan semakin maraknya microblogging semacam twitter, menjadikan hasrat menulis semakin redup. Konsisten ngeblog memang susah.

Jadi pengen nulis posting apa ya hari ini?