Konsep open source software yang saling berbagi dan berkolaborasi dalam membuat sebuah software sangat mendukung konsep salah satu amal jariah dalam agama Islam, yaitu ilmu yang bermanfaat. Dari sebuah sebuah software opensource, kita dapat belajar banyak dari software-software opensource. Dan konsep berbagi kembali tentang apa yang dipelajari seakan menjadi ruh dari opensource. Kontribusi kembali itu penting.
Saya bukan ahli agama yang bisa mengeluarkan fatwa, tapi dari konsep opensource ini menurut saya sudah bisa menjadi dasar, bahwa saling belajar, saling berbagi akan memberikan manfaat yang banyak. Semakin banyak yang berbagi, semakin banyak pula ilmu yang bisa dimanfaatkan semua orang, tanpa terkecuali.
Namun harus saya akui, sampai sekarang kontribusi kembali saya sangatlah minimal. Saya kembali teringat mengenai opensource ini setelah membaca posting “Â OPEN SOURCE MADE ME THE MAN I AM“. Â Berikut beberapa quote yang saya ambil dari posting tersebut:
“You do not release OSS just for fame (and money). Maybe at the beginning that was the intention but once you get involved you understand that you are doing much more.”
“the more I develop open source the more I appreciate other open source software and get addicted to it. I understand what it means to code for security and, most notably, the importance of user (and my) privacy.”
“I can safely say that Open Source made me a better man and encourage you to release your code under an open source license, because if it worked for me it will very likely work for you too.”
Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari opensource software, melebihi dari apa yang dipikirkan. Posting tersebut membuat pertanyaan sendiri ke dalam diri saya, kapankah saya akan mulai membuat sebuah opensource software? 😀