Category Archives: dari hati ke hati

2012

Tahun 2012 akan segera berakhir dalam hitungan jam. Dan telah banyak hal yang terjadi di tahun ini. Banyak mimpi dan keinginan yang sudah tercapai, namun banyak juga yang belum tercapai.

Semoga di tahun 2013 mendatang menjadi tahun yang lebih baik bagi kita semua.

perlu membuat resolusi untuk tahun 2013? 🙂

Pasar Tradisional

Pasar Tradisional di jogja masih mendapatkan tempat di hati masyarakat umum walaupun serbuan mall dan minimarket menjamur dimana-mana. Karena di pasar tradisional tidak hanya soal siapa punya uang, tapi bisa untuk bercengkrama dengan sesama tanpa mengenal kasta. Berbeda dengan ‘pasar modern’ yang hanya melihat ‘punya uang berapa’.

Simbah Putri saya dua-duanya adalah pedagang pasar tradisional. Yang pertama jualan bumbu-bumbu dapur, yang kedua jualan tahu. Jaman masih kecil sebelum SD, saya tiap pagi dan siang ikut mengantar dan menjemput simbah. Dengan membonceng sepeda di atas kronjot (keranjang dari bambu).

Sepeda ber-kronjot

Sepeda ber-kronjot

Dan simbah-simbah saya tidak mau berhenti untuk berjualan di pasar ketika sudah semakin lanjut usia. Walaupun sudah berbagai cara dilakukan untuk membujuk simbah berdua, namun tidak berhasil. Tentu alasan simbah tidak mau berhenti bukan karena uang. Tapi karena di pasar bisa bertemu dengan teman-teman sejawat, bisa bercengkrama dan bersosialisasi. Hal inilah yang tidak dimiliki pasar modern.

Di Kabupaten Bantul, pembangunan mall dilarang untuk melindungi pasar tradisional. Dan pasar-pasar tradisional direnovasi agar lebih bagus dan rapi. Saya sangat setuju dengan kebijakan ini. Bagaimanapun juga, serbuan mall ini perlahan akan mematikan pasar tradisional.

Tapi saya sendiri sudah jarang ke pasar tradisional… 🙁

gambar sepeda dari sini

Ketergantungan pada Informasi

Manusia adalah makhluk sosial. Membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitar. Dan sekarang lingkungan itu tidak terbatas pada keberadaan fisik, namun juga dengan adanya jaringan internet yang luas, maka seakan seluruh dunia pun bisa saling berinteraksi.

Dan salah satu bentuk interaksi tersebut adalah saling berbagi informasi. Akhir-akhir  ini dengan semakin populernya social media semacam facebook dan twitter, setiap hari kita disuguhkan dengan berbagai macam informasi, dan di sisi lain, kita juga membagikan informasi kepada orang lain. Tanpa disadari, ada semacam ketergantungan dengan informasi.

Informasi yang dibagi pun beragam, mulai dari foto-foto, curahan perasaan, status hubungan, dan lain sebagainya. Memang disisi lain berbagi informasi ini bisa digunakan untuk hal-hal yang sifatnya produktif. Namun sepertinya kurang begitu dominan.

Dan smartphone-smartphone pun akhirnya hanya menjadi alat untuk melihat social network saja. Tidak peduli berapa kecepatan prosesor, berapa banyak RAM, terbuat dari apa layarnya, dan lain sebagainya. Seakan mubazir. Kemampuan yang seharusnya bisa dimanfaatkan lebih banyak untuk hal lain dikalahkan oleh keinginan untuk update.

Ketergantungan dengan informasi ini mungkin tidak berbahaya, namun kalau sudah mengurangi produktifitas harian kita, maka perlu ditinjau ulang. CTO Twitpic pun berkeinginan mencoba selama sebulan tidak mengakses social media. Dan hasilnya dia bisa merasakan produktifitas dan kegiatan yang lebih banyak dibandingkan saat masih aktif di sosial media.

Jadi, sudah saatnya kita mengurangi ketergantungan terhadap informasi. Saya akan mencobanya.. Semoga saya berhasil. 🙂

Laptop Error

Saya mempunyai laptop Acer Travelmate 3252WXMi dari pertengahan tahun 2006, dan intensif saya pakai sampai sekitar pertengahan tahun 2010. Setelah itu, saya lebih sering menggunakan macbook pro. Namun kadang kala masih saya nyalakan.

duo laptop

duo laptop

Tapi baru saja saya coba nyalakan keyboardnya error, dan touchpadnya juga error. Responnya pun lambat. Mungkin sudah waktunya beristirahat.

‘Mudik’

Hampir setiap weekend, saya ‘mudik’,  pulang ke rumah di desa. Selain berkumpul bersama keluarga, tentunya acara pulang ini bisa memberikan satu perjalanan yang lain dari biasanya. Di sela ‘kesibukan’ setiap hari yang rutenya itu itu saja, ketika pulang bisa memilih jalan yang berbeda-beda. Dan tentunya apa yang ditemui pun berbeda.

Selain itu, saat dirumah pun bisa berputar-putar di sekitar rumah hingga yang agak jauh dari rumah. Melihat perubahan-perubahan yang terjadi. Melihat pembangunan rumah, tempat usaha, dan lain sebagainya. Juga melihat sekolah saya di waktu dulu.

Perlahan-lahan lahan persawahan mulai ada satu dua rumah yang baru berdiri. Di halaman-halaman rumah yang luas, mulai didirikan rumah juga. Bangunan sekolah inpres yang kini tidak terpakai karena sekolahnya digabung dengan sekolah lain karena kekurangan murid, ada juga pembangunan sekolah hingga menjadi lebih baik secara fasilitas.

Sayangnya saya malah lupa tidak mengambil foto tentang apa yang saya lihat tersebut. Semoga di kesempatan ‘mudik’ selanjutnya dapat mengambil gambar sehingga bisa menjadi dokumentasi saya pribadi, maupun nanti sebagian saya bagi disini.

 

Berbagi tentang apa yang dipelajari

Saya sering kali mencari pemecahan permasalahan di Google yang akhirnya mengarah pada forum maupun blog orang lain yang membahas permasalahan seperti yang saya alami. Dan saya pun belajar dari situ. Mungkin saya tidak langsung menggunakan penyelesaian dari situ, bisa juga saya mengembangkan kemungkinan penyelesaian lebih dulu. Dan saya biasanya mempostingkan hal tersebut di blog ini.

Nah, dari situ saya mulai sadar bahwa berbagi itu sangat penting. Bayangkan kalau misalnya semua orang mempostingkan apa yang dipelajari. Maka ilmu akan sangat mudah berkembang di dunia internet sekarang ini. Sebuah konsep yang bisa disebut open source. Kontribusi kembali itu penting.

Namun kebanyakan pengguna internet saya lihat hanya menjadi penikmat saja. Hanya mengambil yang mereka butuhkan, dan tidak membaginya kembali. Mari bersama-sama mulai berbagi apa yang kita tahu, sehingga ilmu pengetahuan bisa semakin berkembang.

 

 

Blog vs Microblog?

Dulu blog sempat populer di Indonesia. Banyak sekali komunitas-komunitas blogger. Dan gaungnya begitu terasa. Saya dulu awal mempunyai blog di domain pujidept.web.ugm.ac.id. Namun kemudian memutuskan pindah ke kandangbuaya, sampai sekarang.

Dulu pula, saya dan teman-teman kandangbuaya begitu antusias dalam menulis posting blog. Saling berkunjung antar blog. Saling komen. Namun, perlahan namun pasti, antusias atau semangat dalam ngeblog ini semakin berkurang. Salah satunya karena peran social media semacam facebook dan twitter yang sering disebut microblogging.

Orang mulai merasa mereka sudah ‘ngeblog’ dengan cara menuliskan status atau ngetweet. Selain itu, mungkin ngeblog itu relatif lebih rumit dibandingkan dengan menulis status atau ngetweet yang relatif lebih sederhana.

Saya pun sempat vacum dalam ngeblog. hitungan bulan tidak ada posting baru. hehe.

 

Hujan

Akhir-akhir ini jogja ketika sore-malam hari hampir selalu turun hujan. Dan hujan ini sedikit banyak mengurangi mobilitas saya karena saya pakai motor. Cuacanya juga sering molak malik. Panas, kemudian hujan deras kadang ditambah angin.

20120313-185609.jpg

Karena sering hujan, kalau sore malam saya lebih sering ada di rumah..